kabarmadura.com internasional

bicarabola.com

Etika Bisnis tugas minggu 1

| Rabu, 09 Oktober 2013 | |

SOFTSKILL ETIKA BISNIS

NAMA            : AGUNG APRIANTO
KELAS           : 4EA21
NPM               : 10210285

1. TEORITIKA ETIKA BISNIS
1. Teori Pengertian Etika
Secara etimologis, etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan (K. Bertens, 2000).
Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, berarti : nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Menurut Maryanti & Ludigdo, etika adalah : Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.
a. Norma Umum
Norma adalah ukuran tindakan tersebut baik atau buruk menurut pandangan orang lain pada umumnya, yang berlaku dalam segala situasi. Norma umum terdiri dari :
1. Etiket, aturan tindakan untuk sopan santun
2. Hukum, aturan tindakan untuk ketertiban umum
3. Moral, aturan tindakan untuk kebaikan manusia
b. Teori Etika Deontologi
- Yang menjadi dasar baik-buruknya perbuatan adalah kewajiban
- Pendekatan ini sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan salah satu teori etika yang terpenting.
c. Teori Etika Teleologi
- Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan.
- Teori ini ada 2, yaitu : egoisme dan utilitarianisme
2. Bisnis Sebuah Profesi Etis
Bisnis tidak sepenuhnya merupakan sebuah profesi kotor sebagaimana dianggap sebagian orang. Bisnis dapat menjadi sebuah profesi yang etis apabila dilakukan dengan aturan-aturan tertentu dan adanya kepastian hukum yang jelas.
a. Etika Terapan
Etika terapan disebut juga dengan etika khusus, dimana menerapkan prinsip-prinsip etis umum,
atas perilaku yang dilakukan oleh manusia pada umumnya. Contoh : etika olahraga, etika
sekolah. Etika terapan ini dibagi lagi, menjadi :
1. Etika individual
2. Etika sosial : etika terhadap sesama, etika keluarga, etika politik.
3. Etika Lingkungan Hidup
b. Etika Profesi
Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya, maupun dengan sesame anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian  karena  adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
c. Menuju bisnis sebagai profesi luhur
Bisnis menyangkut hubungan antar manusia. Sebagai kegiatan manusia, bisnis juga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi keputusan dan kegiatan manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya. Etika merupakan bagian penting di dalam masyarakat, dimana etika sebagai suatu penilaian terhadap sikap baik dan buruknya perilaku individu di tengah masyarakat. Dalam tuntutan professional sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing masing profesi. Kode Etik itu berhubungan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi Prinsip-prinsip etika pada umumnya berlaku bagi semua orang, serta berlaku pula bagi kaum profesional . Adapun prinsip-prinsip etika profesi adalah :
1. Prinsip tanggung-jawab
2. Prinsip Keadilan
3. Prinsip Otonomi
4. Prinsip Integritas moral
Berdasarkan pengertian profesi yang menekankan keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta
komitmen moral yang mendalam, maka jelas kiranya bahwa pekerjaan yang kotor tidak akan
disebut sebagai profesi.
2. BISNIS DAN ETIKA
1. Mitos Bisnis Amoral
Bisnis jangan dicampuradukkan dengan etika. Inilah ungkapan-ungkapan menurut De George yang disebut sebagai Mitos Bisnis Amoral. Mitos ini mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungannya sama sekali. Keduanya adalah dua bidang yang terpisah satu sama lain. Bisnis hanya bisa dinilai dengan kategori dan norma-norma bisnis, bukan dengan kategori dan norma etika. Menurut mitos ini, tujuan dari bisnis adalah mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya, tanpa mengindahkan etika dan moral. Aturan yang dipakai dalam bisnis berbeda dengan aturan dalam kehidupan sosial.
2. Keutamaannya etika bisnis
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai. Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional.
Manfaat etika bisnis antara lain :
1. Jika jujur dalam berbisnis, maka bisnisnya akan maju
2. Timbulnya kepercayaan
3. Kemajuan terjaga, jika perilaku etis terjaga
4. Perolehan laba akan meningkat
5. Bisnis akan terjaga eksistensi dan kesinambungannya
3. Sasaran dan lingkup etika bisnis
Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.
· Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat mengelola perusahaan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka.
· Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu yang dapat dipercaya
dan dengan harga yang layak.
· Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak bagi
kehidupan mereka, memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan.
· Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar tepat pada
waktunya dan membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat secara teratur.
· Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik, tidak merugikan
dan menghancurkan pihak lain.
4. Prinsip-prinsip etika bisnis
Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan. Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan,dan ini merupakan elemen sangat penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang. Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan perbuatan tidak terpuji. Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis, namun harus dijaga terus menerus, sebab reputasi sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakanaset tak ternilai sebagai good will bagi sebuah perusahaan.
5. Prinsip utama etika bisnis
1. Otonomi
Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya sendiri.
2. Kejujuran
Kejujuran dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian, kejujuran dalam penawaran barang dan jasa
dengan mutu dan harga yang sebanding, kejujuran dalam hubungan kerja intern.
3. Keadilan
Memperlakukan setiap orang sesuai dengan haknya masing-masing, baik dalam relasi eksternal
maupun internal perusahaan.
1. Saling menguntungkan
Bisnis dijalankan sedemikian rupa agar semua pihak menikmati keuntungan.
5. Integritas moral
Tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis.
6. Etos kerja
Etos Kerja sebenarnya istilah populer untuk “selera bekerja” yang terdiri dari :
- Semangat (spirit)
- Self esteem (harga diri)
- Trust (keyakinan)
Beberapa prinsip etos kerja :
• Kerja adalah Rahmat
• Kerja adalah Amanah
• Kerja adalah Panggilan
• Kerja adalah Aktualisasi
• Kerja adalah Ibadah
• Kerja adalah Seni
• Kerja adalah Kehormatan
• Kerja adalah Pelayanan
7. Realisasi Moral Bisnis
Etika merupakan ilmu tentang norma-norma, nilai-nilai dan ajaran moral, sedangkan moral adalah rumusan sistematik terhadap anggapan-anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban-kewajiban manusia. Untuk menjadi masyarakat abad ke-21, ada dua agenda yang harus kita lakukan. Pertama, mencari strategi penyebaran tindakan etis agar etika bisnis menjadi konsensus nasional. Kedua, merekayasa budaya etika bisnis Indonesia, yang mencakup kepentingan pengusaha, konsumen, pengguna jasa, pekerja, dan lingkungan demi masa depan yang cerah. Bisnis tidak bisa dinilai berdasarkan tolok ukur etika moralitas, karena pertimbanganpertimbangan moral dan etika tidak tepat untuk bisnis. Dengan demikian, etika bisnis perlu berperan sebagai mitos baru bukan sekedar rambu-rambu moralitas.
8. Pendekatan-pendekatan Stockholder
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan terutama yang akan atau telah "go public" haruslah menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada para investor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur akan menjerumuskan untuk mengambil keputusan yang keliru. Dalam hal ini perlu mendapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin menjadi emiten yang akan menjual sahamnya (mengemisi sahamnya) kepada masyarakat. Di pihak lain masyarakat juga sangat berkeinginan untuk menanamkan uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberikan informasi secara lengkap dan benar mengenai prospek perusahaan yang go public tersebut. Janganlah sampai terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informsi atas hal ini
3. ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS
A. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
a. Manfaat
Kebijaksanaan atau tindakan mendatangkan manfaat atau kegunaan tertentu
b. Manfaat Terbesar
Kebijaksanaan atau tindakan mendatangkan manfaat besar dibandingkan dengan alternative lainnya. Dapat dikatakan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang menimbulkan kerugian terkecil
c. Manfaat Terbesar Bagi Orang Sebanyak Mungkin
Suatu kebijakan atau tindakan dinilai baik secara moral jika tidak hanya mendatangkan manfaat terbesar, melainkan apabila mendatangkan manfaat terbesar bagi banyak mungkin orang
B. Nilai Positif Etika Utilitarianisme
a. Rasionalitas
b. Menghargai kebebasan setiap pelaku moral
c. Universalitas
C. Utilitarianisme Sebagai Proses dan Standar Penilaian
a. Etika utilitarianisme digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak
b. Etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah
dilakukan
4. Analisa Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan dan kerugian, cost and benefits yang dianalisis tidak dipusatkan pada
keuntungan dan kerugian perusahaan
b. Analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang. Dalam analisis ini
perlu juga mendapat perhatian serius, bahwa keuntungan dan kerugian disini tidak hanya
menyangkut aspek financial, melainkan juga aspek-aspek moral
c. Analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang. Benefits yang menjadi sasaran utama
semua perusahaan adalah long term net benefits
5. Kelemahan Etika Utilitarianisme
a. Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan
menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit
b. Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri
dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya
c. Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
d. Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikuantifikasi
e. Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada
kesulitan dalam menentukan proiritas di antara ketiganya

Daftar Pustaka :

0 komentar:

Posting Komentar