SOFTSKILL ETIKA BISNIS
NAMA : AGUNG APRIANTO
KELAS : 4EA21
NPM :
10210285
1. TEORITIKA
ETIKA BISNIS
1. Teori
Pengertian Etika
Secara
etimologis, etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan
atau ilmu
tentang adat
kebiasaan (K. Bertens, 2000).
Dalam Kamus
besar Bahasa Indonesia, berarti : nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat.
Menurut Maryanti
& Ludigdo, etika adalah : Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang
mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan
yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.
a. Norma Umum
Norma adalah
ukuran tindakan tersebut baik atau buruk menurut pandangan orang lain pada umumnya,
yang berlaku dalam segala situasi. Norma umum terdiri dari :
1. Etiket,
aturan tindakan untuk sopan santun
2. Hukum, aturan
tindakan untuk ketertiban umum
3. Moral, aturan
tindakan untuk kebaikan manusia
b. Teori Etika
Deontologi
- Yang menjadi
dasar baik-buruknya perbuatan adalah kewajiban
- Pendekatan ini
sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan salah satu teori etika yang
terpenting.
c. Teori Etika
Teleologi
- Mengukur baik
buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang akan dicapai, atau berdasarkan
akibat yang ditimbulkan.
- Teori ini ada
2, yaitu : egoisme dan utilitarianisme
2. Bisnis Sebuah
Profesi Etis
Bisnis tidak
sepenuhnya merupakan sebuah profesi kotor sebagaimana dianggap sebagian orang. Bisnis
dapat menjadi sebuah profesi yang etis apabila dilakukan dengan aturan-aturan tertentu
dan adanya kepastian hukum yang jelas.
a. Etika Terapan
Etika terapan
disebut juga dengan etika khusus, dimana menerapkan prinsip-prinsip etis umum,
atas perilaku
yang dilakukan oleh manusia pada umumnya. Contoh : etika olahraga, etika
sekolah. Etika
terapan ini dibagi lagi, menjadi :
1. Etika
individual
2. Etika sosial
: etika terhadap sesama, etika keluarga, etika politik.
3. Etika
Lingkungan Hidup
b. Etika Profesi
Salah satu
golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan
baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya, maupun dengan sesame anggotanya,
yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya
tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi)
dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
c. Menuju bisnis
sebagai profesi luhur
Bisnis
menyangkut hubungan antar manusia. Sebagai kegiatan manusia, bisnis juga membutuhkan
etika sebagai pedoman dan orientasi bagi keputusan dan kegiatan manusia dalam berhubungan
(bisnis) satu dengan lainnya. Etika merupakan bagian penting di dalam
masyarakat, dimana etika sebagai suatu penilaian terhadap sikap baik dan
buruknya perilaku individu di tengah masyarakat. Dalam tuntutan professional
sangat erat hubungannya dengan suatu kode etik untuk masing masing profesi.
Kode Etik itu berhubungan dengan prinsip etika tertentu yang berlaku untuk
suatu profesi Prinsip-prinsip etika pada umumnya berlaku bagi semua orang,
serta berlaku pula bagi kaum profesional . Adapun prinsip-prinsip etika profesi
adalah :
1. Prinsip tanggung-jawab
2. Prinsip
Keadilan
3. Prinsip
Otonomi
4. Prinsip
Integritas moral
Berdasarkan
pengertian profesi yang menekankan keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta
komitmen moral
yang mendalam, maka jelas kiranya bahwa pekerjaan yang kotor tidak akan
disebut sebagai
profesi.
2. BISNIS DAN
ETIKA
1. Mitos Bisnis
Amoral
Bisnis jangan
dicampuradukkan dengan etika. Inilah ungkapan-ungkapan menurut De George yang
disebut sebagai Mitos Bisnis Amoral. Mitos ini mengungkapkan suatu keyakinan bahwa
antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungannya sama sekali.
Keduanya adalah dua bidang yang terpisah satu sama lain. Bisnis hanya bisa
dinilai dengan kategori dan norma-norma bisnis, bukan dengan kategori dan norma
etika. Menurut mitos ini, tujuan dari bisnis adalah mendatangkan keuntungan
sebesar-besarnya, tanpa mengindahkan etika dan moral. Aturan yang dipakai dalam
bisnis berbeda dengan aturan dalam kehidupan sosial.
2. Keutamaannya
etika bisnis
Etika sebagai
filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.
Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan
rasional.
Manfaat etika
bisnis antara lain :
1. Jika jujur
dalam berbisnis, maka bisnisnya akan maju
2. Timbulnya
kepercayaan
3. Kemajuan
terjaga, jika perilaku etis terjaga
4. Perolehan
laba akan meningkat
5. Bisnis akan
terjaga eksistensi dan kesinambungannya
3. Sasaran dan
lingkup etika bisnis
Etika bisnis
mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam
perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.
· Orang yang
menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat mengelola perusahaan
secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka.
· Konsumen
menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu yang dapat dipercaya
dan dengan harga
yang layak.
· Para karyawan
menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak bagi
kehidupan
mereka, memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan.
· Pihak kreditur
mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar tepat pada
waktunya dan
membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat secara teratur.
· Pihak pesaing
mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik, tidak merugikan
dan
menghancurkan pihak lain.
4.
Prinsip-prinsip etika bisnis
Orang-orang
bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat.
Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa akibat
dari pemakaian sumber daya tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang
dilakukan. Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan antara
masyarakat dengan perusahaan,dan ini merupakan elemen sangat penting buat
suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang. Jadi prinsipnya seorang wirausaha
lebih baik merugi daripada melakukan perbuatan tidak terpuji. Menjaga etika
adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah
etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis,
namun harus dijaga terus menerus, sebab reputasi sebuah perusahaan yang etis
tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan
ini merupakanaset tak ternilai sebagai good will bagi sebuah perusahaan.
5. Prinsip utama
etika bisnis
1. Otonomi
Sikap dan
kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya
sendiri.
2. Kejujuran
Kejujuran dalam
memenuhi syarat-syarat perjanjian, kejujuran dalam penawaran barang dan jasa
dengan mutu dan
harga yang sebanding, kejujuran dalam hubungan kerja intern.
3. Keadilan
Memperlakukan
setiap orang sesuai dengan haknya masing-masing, baik dalam relasi eksternal
maupun internal
perusahaan.
1. Saling
menguntungkan
Bisnis
dijalankan sedemikian rupa agar semua pihak menikmati keuntungan.
5. Integritas
moral
Tuntutan
internal dalam diri pelaku bisnis.
6. Etos kerja
Etos Kerja
sebenarnya istilah populer untuk “selera bekerja” yang terdiri dari :
- Semangat
(spirit)
- Self esteem
(harga diri)
- Trust
(keyakinan)
Beberapa prinsip
etos kerja :
• Kerja adalah
Rahmat
• Kerja adalah
Amanah
• Kerja adalah
Panggilan
• Kerja adalah
Aktualisasi
• Kerja adalah
Ibadah
• Kerja adalah
Seni
• Kerja adalah
Kehormatan
• Kerja adalah
Pelayanan
7. Realisasi
Moral Bisnis
Etika merupakan
ilmu tentang norma-norma, nilai-nilai dan ajaran moral, sedangkan moral adalah
rumusan sistematik terhadap anggapan-anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban-kewajiban
manusia. Untuk menjadi masyarakat abad ke-21, ada dua agenda yang harus kita
lakukan. Pertama, mencari strategi penyebaran tindakan etis agar etika bisnis
menjadi konsensus nasional. Kedua, merekayasa budaya etika bisnis Indonesia,
yang mencakup kepentingan pengusaha, konsumen, pengguna jasa, pekerja, dan
lingkungan demi masa depan yang cerah. Bisnis tidak bisa dinilai berdasarkan
tolok ukur etika moralitas, karena pertimbanganpertimbangan moral dan etika
tidak tepat untuk bisnis. Dengan demikian, etika bisnis perlu berperan sebagai
mitos baru bukan sekedar rambu-rambu moralitas.
8.
Pendekatan-pendekatan Stockholder
Perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas dan terutama yang akan atau telah "go public"
haruslah menjaga pemberian informasi yang baik dan jujur dari bisnisnya kepada
para investor atau calon investornya. Informasi yang tidak jujur akan
menjerumuskan untuk mengambil keputusan yang keliru. Dalam hal ini perlu
mendapat perhatian yang serius karena dewasa ini di Indonesia sedang mengalami
lonjakan kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para pengusaha yang ingin
menjadi emiten yang akan menjual sahamnya (mengemisi sahamnya) kepada
masyarakat. Di pihak lain masyarakat juga sangat berkeinginan untuk menanamkan
uangnya dalam bentuk pembelian saham ataupun surat-surat berharga yang lain
yang diemisi oleh perusahaan di pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon
pemodal yang ingin membeli saham haruslah diberikan informasi secara lengkap
dan benar mengenai prospek perusahaan yang go public tersebut. Janganlah sampai
terjadi adanya manipulasi atau penipuan terhadap informsi atas hal ini
3. ETIKA
UTILITARIANISME DALAM BISNIS
A. Kriteria dan
Prinsip Etika Utilitarianisme
a. Manfaat
Kebijaksanaan
atau tindakan mendatangkan manfaat atau kegunaan tertentu
b. Manfaat
Terbesar
Kebijaksanaan
atau tindakan mendatangkan manfaat besar dibandingkan dengan alternative lainnya.
Dapat dikatakan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang menimbulkan
kerugian terkecil
c. Manfaat
Terbesar Bagi Orang Sebanyak Mungkin
Suatu kebijakan
atau tindakan dinilai baik secara moral jika tidak hanya mendatangkan manfaat terbesar,
melainkan apabila mendatangkan manfaat terbesar bagi banyak mungkin orang
B. Nilai Positif
Etika Utilitarianisme
a. Rasionalitas
b. Menghargai
kebebasan setiap pelaku moral
c. Universalitas
C.
Utilitarianisme Sebagai Proses dan Standar Penilaian
a. Etika
utilitarianisme digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan,
kebijaksanaan atau untuk bertindak
b. Etika
utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang
telah
dilakukan
4. Analisa
Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan
dan kerugian, cost and benefits yang dianalisis tidak dipusatkan pada
keuntungan dan
kerugian perusahaan
b. Analisis
keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam kerangka uang. Dalam analisis
ini
perlu juga
mendapat perhatian serius, bahwa keuntungan dan kerugian disini tidak hanya
menyangkut aspek
financial, melainkan juga aspek-aspek moral
c. Analisis
keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang. Benefits yang menjadi sasaran
utama
semua perusahaan
adalah long term net benefits
5. Kelemahan
Etika Utilitarianisme
a. Manfaat
merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan
menimbulkan
kesulitan yang tidak sedikit
b. Etika
utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada
dirinya sendiri
dan hanya
memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya
c. Etika
utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
d. Variabel yang
dinilai tidak semuanya dapat dikuantifikasi
e. Seandainya
ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada
kesulitan dalam
menentukan proiritas di antara ketiganya
Daftar Pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar